Public Speaking, juga dikenal sebagai ceramah atau orasi, secara tradisional berarti tindakan berbicara secara langsung, tatap muka dengan penonton langsung.
Berbicara di depan umum digunakan untuk berbagai tujuan tetapi seringkali merupakan campuran dari pengajaran, persuasi, atau hiburan. Masing-masing didasarkan pada pendekatan dan teknik yang sedikit berbeda.
Saat ini, seni pidato publik telah diubah oleh teknologi baru yang tersedia seperti konferensi video, presentasi multimedia, dan bentuk non-tradisional lainnya, tetapi elemen dasarnya tetap sama.
Mengapa Public Speaking Penting?
Berikut adalah beberapa alasan mengapa berbicara di depan umum menjadi semakin penting:
1. Menangkan Kerumunan Anda
Mampu berbicara dan mempresentasikan ide-ide Anda secara runtut dan menarik di depan ribuan orang yang hadir pada rapat perusahaan atau konferensi bukanlah hal yang mudah. Namun, melatih keterampilan ini akan membantu mengatasi rasa takut berbicara di depan umum, dan membangun kepercayaan diri untuk menyampaikan pesan.
2. Memotivasi Orang
Pembicara dengan keterampilan berbicara di depan umum yang sangat baik telah membantu banyak audiens membuat titik balik dalam hidup mereka. Apa yang mereka sampaikan dapat membuat orang lain dengan berani memulai/menghentikan sesuatu atau sekadar membangun kembali tujuan hidup mereka sendiri. Berbicara di depan umum dapat menjadi motivator yang kuat dan berorientasi pada masa depan bagi banyak orang.
3. Kembangkan Keterampilan Berpikir Kritis
Public Speaking membuat otak Anda bekerja dengan kapasitas penuh, terutama kemampuan berpikir kritis. Seorang pembicara dengan pemikiran kritis akan lebih berpikiran terbuka dan lebih memahami sudut pandang orang lain. Pemikir kritis dapat melihat kedua sisi dari masalah apa pun dan lebih cenderung menghasilkan solusi bipartisan. Selain itu keuntungan
-keuntungan berbicara di depan umum termasuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi, Menanamkan Percaya Diri, Memimpin Peluang Kepemimpinan, dll.
Jenis-jenis Public Speaking
Untuk menjadi pembicara yang sukses, Anda harus memahami diri sendiri serta memahami jenis berbicara di depan umum apa yang terbaik untuk Anda, bahkan harus merinci jenis presentasi yang mungkin Anda buat karena masing-masing dalam pendekatannya.
Yang paling umum 5 berbagai jenis berbicara di depan umum adalah:
Pembicaraan Upacara
Berbicara Persuasif
Berbicara Informatif
Menghibur Berbicara
Berbicara demonstratif
Cara Meningkatkan Keterampilan Berbicara di Depan Umum
Yakin: Keyakinan membantu menarik lawan bicara dengan sangat baik. Oleh karena itu, ketika Anda memercayai apa yang Anda katakan, juga akan lebih mudah untuk meyakinkan orang lain untuk memercayai apa yang Anda katakan. (Merasa cemas dan kurang percaya diri? Jangan khawatir! Anda akan mengatasinya dengan tips untuk mengalahkannya Glossofobia)
Lakukan kontak mata dan senyum: Menggunakan mata Anda untuk berkomunikasi dengan seseorang, bahkan hanya beberapa detik, dapat memberi pengikut Anda perasaan bahwa Anda mencurahkan segenap hati Anda untuk membagikannya, dan audiens akan lebih menghargainya. Selain itu, senyum adalah senjata ampuh untuk mengesankan pendengar.
Gunakan bahasa tubuh: Anda harus menggunakan tangan Anda sebagai alat bantu komunikasi. Namun, mereka harus digunakan pada waktu yang tepat, menghindari situasi melambaikan tangan dan kaki terlalu banyak untuk menyebabkan ketidaknyamanan bagi pemirsa.
Ciptakan emosi saat berbicara: Membuat ekspresi wajah yang cocok untuk pidato akan membuatnya lebih hidup dan penonton lebih berempati. Memperhatikan fonetik dan ritme saat menyampaikan informasi akan membuat public speaking Anda lebih menarik!
Mulailah dengan cara yang menarik: Dianjurkan untuk memulai presentasi dengan sesuatu yang tidak berhubungan atau cerita, keadaan terkejut, dll. Buat audiens penasaran dengan apa yang akan Anda lakukan dan ciptakan perhatian awal pada pidato.
Berinteraksi dengan pendengar: Berkomunikasi dengan pendengar Anda dengan pertanyaan yang membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang kebutuhan audiens Anda dan memecahkan masalah.
Kontrol waktu: Pidato yang mengikuti rencana akan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Jika pidatonya terlalu panjang, dan bertele-tele, itu akan membuat pendengarnya tidak lagi tertarik dan menantikan bagian-bagian berikut.
Membangun rencana B: Siapkan diri Anda untuk kemungkinan situasi berisiko dan buat solusi Anda. Itu akan membantu Anda tetap tenang dalam keadaan tak terduga.
Pentingnya Mengenal Audiens Presentasi & Cara Analisisnya
Aspek utama yang sering terlewat oleh pembicara dalam presentasi adalah audiens. Mengenal audiens presentasi sama pentingnya dengan menyiapkan materi dan mendesain slide. Jika Anda sebagai pembicara meremehkan siapa audiens yang hadir, maka presentasi tidak dinyatakan sukses.
Pentingnya Mengenal Audiens sebelum Presentasi
Seberapapun pentingnya materi, audiens tetap memainkan peranan yang lebih penting. Sebab, merekalah yang akan mendengarkan pemaparan materi dan menghidupkan suasana diskusi.
Berikut manfaat mengenal audiens presentasi yang perlu Anda ketahui:
Membangun komunikasi yang lebih baik dengan audiens. Jika sudah mengetahui informasi yang cukup mengenai peserta yang hadir, pasti Anda menemukan cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka. Alhasil, Anda sebagai pembicara akan terhubung dengan audiens lebih intens; Membantu memenuhi ekspektasi audiens. Dalam presentasi, peserta yang rela hadir pasti memiliki harapan untuk mendapatkan ilmu maupun informasi yang berguna bagi mereka. Dengan mengenal audiens, Anda bisa terbantu untuk menjawab apa yang mereka harapkan; Menyajikan presentasi yang terbaik. Mengenal audiens sama saja dengan mengenal medan yang Anda hadapi ketika menyajikan materi. Jika sudah mengetahui, maka Anda bisa menyusun hal yang perlu ditampilkan dan hal yang sensitif jika diangkat ke depan umum.
Aspek yang Perlu Dianalisis untuk Mengenal Audiens Presentasi
Cara untuk mengenal audiens adalah dengan menganalisis beberapa aspek yang dianggap penting. Aspek tersebut meliputi psikologis, demografis dan kontekstual. Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini:
Aspek Psikologis
Aspek psikologis merujuk pada faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap jati diri seorang individu. Jenis aspek ini sangat berkaitan dengan kemauan maupun perasaan seseorang yang perlu digali secara langsung agar dapat diketahui.
Tujuan menganalisis aspek psikologis untuk mengenal audiens presentasi adalah memahami apa yang dirasakan, diyakini dan diinginkan oleh mereka. Hal yang perlu dianalisis meliputi:
Masalah yang sedang dihadapi audiens; Tingkat pengetahuan audiens mengenai materi presentasi; Alasan mereka datang untuk mendengarkan materi yang akan Anda bawa; Ekspektasi audiens terhadap presentasi Anda. Aspek Demografis
Selanjutnya, aspek demografis memiliki keterkaitan dengan latar belakang audiens. Hal ini penting diketahui agar Anda mengenal seluk beluk para peserta yang rela meluangkan waktu untuk mendengarkan presentasi.
Informasi yang perlu digali berdasarkan aspek demografis antara lain:
Daerah asal audiens; Jenis pekerjaan yang digeluti; Riwayat pendidikan, sebisa mungkin dari awal hingga terakhir atau cukup pendidikan terakhir saja; Agama, suku dan ras audiens; Tingkat strata sosial yang audiens pegang; Jabatan yang dimiliki di perusahaan, organisasi maupun instansi yang mereka tinggali. Aspek Kontekstual
Mengenal audiens presentasi dapat juga dilakukan dengan menganalisis aspek kontekstual. Disebut dengan kontekstual karena berhubungan dengan situasi yang akan Anda hadapi selama presentasi berlangsung.
Hal yang wajib diperhatikan antara lain:
Lokasi presentasi berlangsung; Kondisi ruangan yang dipakai untuk presentasi; Sifat kehadiran para audiens, apakah memang diwajibkan untuk datang atau sukarela karena tertarik dengan topik presentasi; Durasi presentasi yang dialokasikan; Kelengkapan media presentasi dan peralatan penunjang lain.
Cara Melakukan Analisis untuk Mengenal Audiens Presentasi
Setelah mengetahui aspek yang perlu diperhatikan, sekarang saatnya Anda mempelajari cara menganalisis yang tepat. Secara umum, terdapat 3 cara yang meliputi wawancara dengan panitia, wawancara dengan audiens dan pengamatan mandiri.
Anda bisa memilih salah satu metode yang paling tepat maupun mengkombinasikan lebih dari satu metode untuk memperoleh hasil yang akurat. Agar mendapatkan pemahaman yang pasti, simak penjelasan di bawah ini:
Wawancara dengan Panitia Presentasi
Sebelum melakukan analisis, Anda perlu mengumpulkan data terlebih dahulu. Wawancara merupakan pilihan terbaik untuk mendapatkan data yang banyak dan mendalam. Sebab, Anda dapat memilih siapa yang akan dijadikan narasumber yang dinilai kredibel.
Jika Anda diundang sebagai pembicara oleh suatu perusahaan, instansi sekolah maupun organisasi tertentu, manfaatkanlah panitia sebagai sumber informasi utama. Luangkan waktu jauh sebelum hari H untuk menghubungi salah satu dari panitia.
Usahakan untuk melakukan wawancara secara tatap muka agar obrolan mengalir dengan mudah dan lebih banyak informasi yang dapat digali. Namun, wawancara via telepon merupakan alternatif terbaik jika berhalangan untuk bertemu.
Selama wawancara dengan panitia, tanyakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aspek kontekstual dan demografis. Sebab, pertanyaan dari kedua aspek tersebut memuat informasi umum yang dapat digali dari orang lain.
Wawancara Langsung dengan Audiens
Cara mengenal audiens presentasi juga dapat dilakukan dengan mewawancarai audiens secara langsung. Tidak perlu semuanya, Anda cukup memilih beberapa orang sebagai sampel sehingga menghemat waktu serta tenaga.
Terlebih dahulu, mintalah izin kepada pihak penyelenggara acara untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki etika. Wawancara langsung dengan audiens sangat penting untuk menggali informasi pribadi yang tidak bisa Anda peroleh dari wawancara dengan panitia.
Pertanyaan yang perlu diajukan yakni seputar hal yang berkaitan dengan aspek psikologis. Menanyakan hal seputar aspek demografis juga tidak masalah untuk mengkonfirmasi data yang Anda dapat dari pihak ketiga.
Beberapa pertanyaan dalam aspek demografis juga cocok sebagai pertanyaan pembuka, selingan atau penutup. Usahakan untuk tidak terlalu lama saat mewawancarai mereka. Siasati dengan membawa daftar pertanyaan agar proses wawancara tidak keluar topik dan memenuhi tujuan.
Pengamatan Mandiri
Metode yang ketiga yakni pengamatan mandiri. Mengenali audiens melalui pengamatan mandiri merupakan ide bagus jika Anda tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan wawancara. Pengamatan bisa dilakukan dengan membaca informasi tentang pihak yang mengadakan acara.
Sebab, orang yang hadir biasanya berhubungan dengan instansi, perusahaan atau organisasi yang mengundang Anda sebagai penyaji materi. Selain itu, pahami juga tema presentasi dan kaitkan dengan kesan apa yang ingin Anda ciptakan lewat presentasi tersebut.
Menerapkan cara untuk mengenal audiens presentasi merupakan tahap persiapan yang berpengaruh pada keberhasilan presentasi secara menyeluruh. Dengan melakukan analisis, Anda menjadi mampu mengantisipasi kebutuhan dan pola pikir audiens. Persiapan pun jelas lebih matang.
Isi dalam blog ini dibuat untuk memenuhi Ujian Tengah Semester (UTS) pada Mata Kuliah Public Speaking dengan Dosen Pengampu Bapak Boma Jonaldy Tanjung SE., MM. A. Public Speaking Public Speaking, juga dikenal sebagai ceramah atau orasi, secara tradisional berarti tindakan berbicara secara langsung, tatap muka dengan penonton langsung . Berbicara di depan umum digunakan untuk berbagai tujuan tetapi seringkali merupakan campuran dari pengajaran, persuasi, atau hiburan. Masing-masing didasarkan pada pendekatan dan teknik yang sedikit berbeda. Saat ini, seni pidato publik telah diubah oleh teknologi baru yang tersedia seperti konferensi video, presentasi multimedia, dan bentuk non-tradisional lainnya, tetapi elemen dasarnya tetap sama. Berikut adalah beberapa alasan mengapa berbicara di depan umum menjadi semakin penting: 1. Menangkan Kerumunan Anda Mampu berbicara dan mempresentasikan ide-ide Anda secara runtut dan menarik di depan ribuan orang yang had...
Isi dalam blog ini dibuat untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) pada Mata Kuliah Public Speaking dengan Dosen Pengampu Bapak Boma Jonaldy Tanjung SE., MM. A. Evaluasi dan Umpan Balik Dinilai oleh orang lain tidak pernah mudah. Kita dapat memperbaiki hanya dengan memperbolehkan orang lain yang lebih berpengalaman menilai penampilan kita. Singkirkan harga diri Anda, menurut anda bagaimana pembicara terkenal memiliki kemampuan berbicara di depan umum dengan sangat baik ? Pembicara, pengajar, dan penasihat yang lain membantu diri mereka untuk menyempurnakan ketrampilannya. Mintalah tanggapan setiap kali anda berbicara di depan umum. Tanggapan tersebut membantu anda memperbaiki presentasi anda selanjutnya. Meminta tanggapan atau menempatkan seorang teman sebagai pendengar untuk memberikan komentar atas penampilan anda adalah cara terbaik untuk memperbaiki ketrampilan presentasi anda. Berikut beberapa cara untuk mengevaluasi presentasi anda : 1 . Menyingkirka...
Pada tugas ERD ini adalah studi kasus dari aplikasi database sederhana untuk sistem informasi akademis universitas, dengan ketentuan: Mahasiswa : menyimpan semua informasi pribadi mengenai data mahasiswa Dosen : menyimpan semua informasi pribadi mengenai data dosen Mata_Kuliah : menyimpan informasi mengenai semua mata kuliah yang di tawarkan Ruang : menyimpan semua informasi mengenai ruang kelas yang digunakan. Berdasarkan ketentuan diatas, maka langkah yang dilakukan adalah : A. Menentukan Entitas B. Menentukan Atribut dari Masing Masing Entitas Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa masing masing entitas diberikan Primary Key (PK) yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap record. Fungsi Primary Key adalah untuk membandingkan, mengurutkan, menyimpan catatan, dan membuat hubungan antar catatan. Memilih Primary Key dalam databa...
Komentar
Posting Komentar